Setelah memasarkan ponsel Android Nokia X, kali ini Nokia sedang menyiapkan pemasaran Nokia XL di Indonesia. Sebelum dipasarkan secara massal, Nokia XL akan dijual secara terbatas di pameran produk teknologi dalam waktu dekat ini.
Product Manager Nokia Indonesia, Wirda Haryany menjelaskan, Nokia XL akan dijual secara terbatas di pameran Indonesia Cellular Show 2014 di Jakarta Convention Center Senayan, tanggal 4 sampai 8 Juni 2014.
Sayangnya, Wirda tidak menjelaskan lebih detail soal stok yang disediakan Nokia untuk penjualan di ICS. “Di ICS memang terbatas, kami akan memasarkan secara massal dalam waktu dekat ini,” katanya.
Saat ini ada tiga model ponsel Nokia X, yaitu Nokia X, Nokia X Plus, dan Nokia XL. Nokia XL merupakan ponsel dengan spesifikasi komponen tertinggi di keluarga Nokia X. Ia dijual seharga Rp 2,2 juta.
Spesifikasi Nokia XL
Nokia XL punya kelebihan pada kapasitas RAM yang lebih besar, yaitu 768 MB, layar lebih besar seluas 5 inci, dan kapasitas baterai 2.000 mAh. Kamera belakang Nokia XL sama-sama dibekali sensor 5 MP, namun dilengkapi lampu kilat LED dan kamera depan 2MP.
Sementara Nokia X hanya dibekali RAM 512 MB, baterai 1.500 mAh, dan ukuran layar 4 inci. Kamera belakang tidak dilengkapi dengan lampu kilat LED dan tidak ada kamera depan.
Selebihnya, antara Nokia X dan Nokia XL punya spesifikasi yang sama. Dapur pacu ponsel itu ditopang oleh prosesor Qualcomm MSM8225 Snapdragon S4 Play jenis dual-core Cortex-A5 1 GHz, mendukung kartu SIM ganda (GSM), dan memanfaatkan basis sistem operasi Android 4.1.2 (Jelly Bean) yang telah dimodifikasi oleh Nokia. Sistem operasi itu disebut Nokia X Platform Software.
Dalam mengembangkan Android, Nokia hanya memanfaatkan lisensi Android Open Source Project (AOSP) dari Google yang bisa digunakan siapa saja secara gratis karena sistem operasi ini bersifat terbuka (open source).
Dengan ini, perusahaan bisa mengubah tampilan antarmuka Android di Nokia X sehingga terlihat seperti tampilan Windows Phone, yang kental dengan nuansa kotak-kotak.
Sementara itu, Nokia tidak membeli lisensi layanan mobile Google yang disebut Google Mobile Service (GMS). Oleh karenanya, ponsel seri Nokia X tidak menyediakan aplikasi dan layanan Google secara default, yakni Gmail, Youtube, Google Maps, Hangouts, Play Store, hingga jejaring sosial Google+.
Bahkan, sistem Nokia X tidak mendukung antarmuka pemrograman aplikasi atauapplication programming interface (API) buatan Google. Nokia meminta agar aplikasi-aplikasi Android yang memanfaatkan API Google dimodifikasi, dan menggunakan API buatan Nokia.
Sumber : Kompas
Product Manager Nokia Indonesia, Wirda Haryany menjelaskan, Nokia XL akan dijual secara terbatas di pameran Indonesia Cellular Show 2014 di Jakarta Convention Center Senayan, tanggal 4 sampai 8 Juni 2014.
Sayangnya, Wirda tidak menjelaskan lebih detail soal stok yang disediakan Nokia untuk penjualan di ICS. “Di ICS memang terbatas, kami akan memasarkan secara massal dalam waktu dekat ini,” katanya.
Saat ini ada tiga model ponsel Nokia X, yaitu Nokia X, Nokia X Plus, dan Nokia XL. Nokia XL merupakan ponsel dengan spesifikasi komponen tertinggi di keluarga Nokia X. Ia dijual seharga Rp 2,2 juta.
Spesifikasi Nokia XL
Nokia XL punya kelebihan pada kapasitas RAM yang lebih besar, yaitu 768 MB, layar lebih besar seluas 5 inci, dan kapasitas baterai 2.000 mAh. Kamera belakang Nokia XL sama-sama dibekali sensor 5 MP, namun dilengkapi lampu kilat LED dan kamera depan 2MP.
Sementara Nokia X hanya dibekali RAM 512 MB, baterai 1.500 mAh, dan ukuran layar 4 inci. Kamera belakang tidak dilengkapi dengan lampu kilat LED dan tidak ada kamera depan.
Selebihnya, antara Nokia X dan Nokia XL punya spesifikasi yang sama. Dapur pacu ponsel itu ditopang oleh prosesor Qualcomm MSM8225 Snapdragon S4 Play jenis dual-core Cortex-A5 1 GHz, mendukung kartu SIM ganda (GSM), dan memanfaatkan basis sistem operasi Android 4.1.2 (Jelly Bean) yang telah dimodifikasi oleh Nokia. Sistem operasi itu disebut Nokia X Platform Software.
Dalam mengembangkan Android, Nokia hanya memanfaatkan lisensi Android Open Source Project (AOSP) dari Google yang bisa digunakan siapa saja secara gratis karena sistem operasi ini bersifat terbuka (open source).
Dengan ini, perusahaan bisa mengubah tampilan antarmuka Android di Nokia X sehingga terlihat seperti tampilan Windows Phone, yang kental dengan nuansa kotak-kotak.
Sementara itu, Nokia tidak membeli lisensi layanan mobile Google yang disebut Google Mobile Service (GMS). Oleh karenanya, ponsel seri Nokia X tidak menyediakan aplikasi dan layanan Google secara default, yakni Gmail, Youtube, Google Maps, Hangouts, Play Store, hingga jejaring sosial Google+.
Bahkan, sistem Nokia X tidak mendukung antarmuka pemrograman aplikasi atauapplication programming interface (API) buatan Google. Nokia meminta agar aplikasi-aplikasi Android yang memanfaatkan API Google dimodifikasi, dan menggunakan API buatan Nokia.
Sumber : Kompas